Pada kali ini saya akan memberi materi tentang instalasi DNS Server dan konfigurasinya pada debian linux 5.0.6 . Materi ini saya dapatkan dari modul yang saya unduh di internet. Langsung saja ke materi
Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip
Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic),
ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer
tersebut. Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian,
namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk
numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs
dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer
tersebut.
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu
aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro
linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah
dimengerti, khususnya bagi pemula awal.
debian-server:/home/pudja#
apt-get install bind9
4.2. Konfigurasi
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a.
/etc/bind/named.conf
b.
file forward
c.
file reverse
d.
/etc/resolv.conf
4.2.1. Membuat Zone Domain
Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama
untuk Domain dari server Debian kita nantinya.
Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya
pada jaringan local (There’s no Internet Connection). Karena sudah ada
organisasi yang khusus mengatur domain Tld tersebut, contohnya di Indonesia
adalah Pandi.
Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse,
pada file named.conf atau bisa juga
pada file named.conf.local. Kemudian
tambahkan script di bawah ini.
debian-server:/home/pudja#
vim /etc/bind/named.conf
#. . .
zone "debian.edu"
{ //Zone
Domain anda type master;
file
"db.debian"; //lokasi
file FORWARD, default di /var/cache/bind/
};
zone
"192.in-addr.arpa" { //1
blok ip paling depan type master;
file
"db.192"; //lokasi
file REVERSE, default di /var/cache/bind/
};
include
"/etc/bind/named.conf.local"; //membuat
file named.conf.local di process
4.2.2. File Forward
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.debian.edu melalui
Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian.
Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna
konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah
ada.
debian-server:/home/pudja#
cd /etc/bind/ debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/db.debian
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu. (
2
|
; Serial
|
|||
604800
|
; Refresh
|
|||
86400
|
; Retry
|
|||
2419200
|
; Expire
|
|||
604800 )
|
; Negative Cache TTL
|
;
@
|
IN
|
NS
|
debian.edu.
|
;tambahkan “titik” di
akhir domain
|
|
@
|
IN
|
A
|
192.168.10.1
|
||
www
|
IN
|
A
|
192.168.10.1
|
||
ftp
|
IN
|
A
|
192.168.10.1
|
||
sub-domain
|
IN
|
A
|
192.168.10.1
|
;jika ingin membuat sub-domain
|
|
mail
|
IN
|
A
|
192.168.10.1
|
||
streaming
|
IN
|
A
|
192.168.10.1
|
;alamat untuk streaming server
|
4.2.3. File Reverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita
mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect
ke alamat www.debian.edu. Bagian ini adalah
opsional, jika kita tidak ingin mengkonfigurasi file reverse pun, juga boleh
(^_^). Take it easy, okey.
debian-server:/etc/bind# cp
db.127 /var/cache/bind/db.192 debian-server:/etc/bind# vim
/var/cache/bind/db.192
$TTL 604800
@
|
IN
|
SOA
|
debian.edu. root.debian.edu. (
|
1 ;
Serial
|
|||
604800
; Refresh
|
|||
86400 ; Retry
|
|||
2419200 ;
Expire
|
|||
;
|
604800 ) ;
Negative Cache TTL
|
||
@
|
IN
|
NS debian.edu. ;ingat
“titik”
|
|
1.10.168
|
IN
|
PTR debian.edu. ;3 blok ip terakhir, dan dibalik
|
4.2.4. Menambah dns-name-server
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut
pada file resolv.conf. Agar dapat
diakses melalui computer localhost.
debian-server:/etc/bind#
vim /etc/resolv.conf search debian.edu nameserver 192.168.10.1
Terakhir, restart daemon dari bind9.
debian-server:/etc/bind#
/etc/init.d/bind9 restart
Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda
melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan
seperti konfigurasi diatas.
4.3. Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost
ataupun dari computer client.
debian-server:/etc/bind#
nslookup 192.168.10.1
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
1.10.168.192.in-addr.arpa
name = debian.edu. debian-server:/etc/bind# nslookup debian.edu
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
Name : debian.edu
Jika muncul pesan seperti ini,
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
** server can't find
debian.edu.debian.edu: SERVFAIL
Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang
salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti kesalahan
terletak antara file db.debian atau named.conf. Namun jika muncul ketika di
nslookup
IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf.
Atau anda bisa menggunakan perintah dig untuk pengujian dari
server localhost.
debian-server:/etc/bind#
dig debian.edu
0 Response to "Instalasi DNS Server Dan Konfigurasinya"
Post a Comment
Jika Berkomentar diharapkan menggunakan akun ya jangan anonim. Dan jika berkomentar gunakan etika dalam berkomentar ya. Terima Kasih